Label:

HAKEKAT MANUSIA

Dasar Teori Hakekat Mnausia

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Contoh Artikel :

Hakekat Manusia

Hakekat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, diciptakan dalam bentuk paling sempurna. Manusia adalah makhluk spiritual yang akan menjalani fase-fase peristiwa kehidupan baik sebelum lahir, sekarang maupun setelah mati.

 

Kalimat diatas mungkin terlalu filosofis, namun sebenarnya merupakan istilah sederhana yang bisa dipahami. Spiritual merupakan aspek non fisik yang mampu memberikan kekuatan manusia untuk lebih dari sekedar hidup. Bukti akan hakekat manusia sebagai makhluk spiritual mungkin dapat ditunjukkan dengan beberapa contoh berikut.

 

Ketika menjalani hidup sehari-hari, manusia tidak selamanya dalam kondisi bahagia. Namun kadang mengalami musibah, nikmat, susah, senang, sedih bahkan terkadang merasakan kesuksesan diluar rencana.Semuanya itu datang silih berganti seperti sudah ada keteraturan. Inilah salah satu nuansa spiritual yang ada pada manusia.

 

Dalam hal rasa, manusia mempunyai interpretasi berbeda-beda tentang apa yang dirasakan hati. Perasan senang, susah, enak ataupun nggak enak merupakan fenomena hati yang sudah biasa terjadi. Tukang becak yang tiduran di halte kadang lebih pulas daripada pengusaha yang tidur di hotel berbintang. Orang miskin yang pandai bersyukur akan lebih kaya dari konglomerat yang gila dunia. Semuanya tergantung dari bagaimana seseorang menyikapi apa yang dialaminya.

Perasaan manusia tidak mutlak adanya. Jika ia merasakan sesuatu pasti ia merasakan hal lain yang paradoks dengan apa yang ia rasakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa senang yang sebenar-benarnya senang itu tidak ada. Yang ada adalah senang yang diliputi susah ataupun susah yang diliputi senang. Sebagai contoh kalau kita berjuang memajukan merpati putih, yang kita rasakan adalah susah karena capek memikirkan, bertindak, beinovasi. Namun dibalik kesusahan itu ada perasaan bangga dan gembira melihat apa yang telah kita perjuangkan.

 

Pada dasarnnya ada tiga aspek pokok dalam diri manusia yaitu fisik, mental dan spiritual. Aspek fisik merupakan segala hal yang dapat dirasakan oleh panca indra manusia. Aspek mental yang membedakan manusia dengan dengan makhluk lain. Dengan adanya mental manusia dapat berfikir, mempertimbangkan dan mengambil keputusan untuk suatu permasalahan. Sedangkan spiritual dapat diibaratkan sebagai navigator kehidupan. Dia yang akan memberikan warna dan arah dari kehidupan yang dijalani manusia.

 

Komentar/Tanggapan Penulis

 

Pada dasarnya manusia merupakan makhluk yang di ciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk yang paling sempurna. Meraka memiliki bentuk dan fungsi tubuh yang sempurna. Selain itu manusia merupakan makhluk sosial yang membutuh kan manusia lain atau makhluk lain untuk dapat bertahan hidup di lingkungan.  

 

Selain itu manusia sebagai makhluk sosial harus dapat menjaga tingkah lakuknya karena setiap pilihan atau tindakan pasti mengandung resiko. Manusia juga harus dapat menggung akibat dari pilihan yang di pilih oleh mereka. misalkan sseorang memilih untuk menggunakan narkoba sebagai jalan pintas untuk menghilangkan kepenatan, maka orang tersebut harus menanggung resiko dari perbuatannya. sebaliknya apabila orang tersebut memilih untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT untuk menghilangkan masalah yang sedang di hadapinya maka orang tersebut juga harus menanggung resikonya. perbedaannya adalah apabila kita memilih narkoba maka akan hancur dan apabila memilih Allah SWt akan mendapatkan kepuasan hati.

 

Hakekat manusia salah satunya adalah membutuhkan adanya Allah SWT, sebagai penunjuk dan sebagai penenang hati manusia. manusia sangat membutuhkan ke tenangan hati.

 

selain itu sikap manusia sangat bergantung oleh lingkungan di sekitarnya. apabila lingkungan di sekitarnya buruk atau kurang mendukung maka akan jadi seperti itulah manusia tersebut. sedangkan apabila manusia berada pada lingkungan hidup yang baik dan mendukung untuk kehidupannya maka ia akanmenjadi manusia yang baik seperti lingkungannya tersebut. Contohnya apabila seseorang hidup di lingkungan keluarga yang orang tuanya sering bertengkar maka sang anak akan meniru perbuatan orangtunya dengan melampiaskannya kepada teman-temannya. senaliknya apabila ia berada pada lingkungan keluarga yang baik maka akan menjadi baik pula anak tersebut.

 

oleh karena itu kita sebagai manusia harus dapat memilih apa yang tepat bagi diri kita. Apa bila kita terjebak pada suatu pilihan yang berat mintalah bantuan kepada Allah SWt , jangan menggunakan cara-cara yang tidak benar. Selain itu kita juga harus pandai memilah dan memilih lingkungan yang bak untuk kita bergaul ambil sisi positif dari lingkugan tersebut dan tinggalkan hal-hal yang kurang baik dari lingkungan tersebut. hal tersebut harus dilakukan apabila kita tidak ingin terjerumus pada hal-hal yang tidak kita inginkan. Kita juga harus dapat bercengkrama denga baik dengan lingkungan kita walaupun lingkungan tersebut kurang baik kita tidak perlu memusuhi mereka yang ter penting kita tidak terjerumus oleh tingkah laku mereka. 

 

Dasar Teori dan Artikel diambil dari :

 

1.  Dasar Teori

2.  Artikel

 

Terima Kasih 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar